Apakah ada hadits yang khusus memerintahkan menghormati ahlul bait
Tanya:
Apakah ada hadits untuk menghormati yang (ditujukan, -red) khusus (untuk, -red) nasab tersebut?
Jawab:
Oleh Al Ustadz Usamah Faishol Mahri hafizhahullah
Tentunya kita diperintah untuk menghormati dan memuliakan ahlul bait. Yang dikehendaki dari keturunan-keturunan rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan keturunan Ali bin Abi Thalib sehingga seorang mukmin kalau dia punya keturunan nasab dari rasul shallallahu 'alaihi wasallam, kita menghormati dia atau mencintainya dari dua sisi sekaligus. Satu karena dia mukmin, karena dia muslim, kita hormati, kita cintai. Dua, punya nilai lebih dia, kita cintai juga karena dia punya keturunan dari rasul kita.
Tetapi perlu diingat, yang dimaksud dari keturunan rasul shallallahu 'alaihi wasallam, yang benar. Artinya, yang istiqamah dalam ajaran rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Yang mengikuti tuntunan rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Yang menyalahi itu, tidak ada kehormatan baginya. Kalau pun dia anak rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Apalagi dia cucu ke sekiannya, ke seribunya mungkin.
Tidak ada gunanya di dalam islam, disisi Allah, keturunan siapapun dia kalau dia maksiat, kalau dia menyalahi perintah Allah dan rasulNya. Kurang apa, anak Nuh? Anak nabi, apa nasibnya? Termakan oleh banjir, mati dia, binasa. Anak kandung, dari turunan seorang nabi yang mulia, rasul yang mulia, termasuk ulul azmi minar rusul, Nuh 'alaihi sallam. Tidak ada gunanya. Tidak kemudian oh diselamatkan karena ini anaknya Nuh, punya keistimewaan lebih, kemudian diselamatkan dari banjir, dari topan. Hancur dia, karena tidak taat kepada ayahnya.
Istri nabi Luth 'alaihi sallam, istri nabi, termakan adzab. Dibalik bumi mereka, naudzubillah karena bermaksiat kepada Allah, tidak taat kepada suaminya. Makanya rasullah pun berkata:
Tidak ada (kemuliaan karena semata-mata nasab, -red)! Dia dimuliakan, dia dicintai, dihormati, karena keimanannya, karena ketaqwaannya, karena ilmunya, amal shalehnya, akhlaqnya.
Tadi, dari dua sisi memang. Tapi yang dikehendaki tadi yang dimaksud. Agar kita tidak ditipu hanya karena dia mengaku itupun keturunan rasul shallallahu 'alaihi wasallam, keturunan Ali, dan minta dihormati. Padahal dia serusak-rusaknya orang, penipu, makan uang orang, pengkhianat, pemabuk, penjual narkoba, kemudian dihormati!
Kalau anda taat, kalau anda iman, berakhlaq mulia, muslim, anda dicintai oleh umat islam dari dua sisi. Islammu, dan (karena nasab, -red) keturunanmu.
Download Audio disini
Apakah ada hadits untuk menghormati yang (ditujukan, -red) khusus (untuk, -red) nasab tersebut?
Jawab:
Oleh Al Ustadz Usamah Faishol Mahri hafizhahullah
Tentunya kita diperintah untuk menghormati dan memuliakan ahlul bait. Yang dikehendaki dari keturunan-keturunan rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan keturunan Ali bin Abi Thalib sehingga seorang mukmin kalau dia punya keturunan nasab dari rasul shallallahu 'alaihi wasallam, kita menghormati dia atau mencintainya dari dua sisi sekaligus. Satu karena dia mukmin, karena dia muslim, kita hormati, kita cintai. Dua, punya nilai lebih dia, kita cintai juga karena dia punya keturunan dari rasul kita.
Tetapi perlu diingat, yang dimaksud dari keturunan rasul shallallahu 'alaihi wasallam, yang benar. Artinya, yang istiqamah dalam ajaran rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Yang mengikuti tuntunan rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Yang menyalahi itu, tidak ada kehormatan baginya. Kalau pun dia anak rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Apalagi dia cucu ke sekiannya, ke seribunya mungkin.
Tidak ada gunanya di dalam islam, disisi Allah, keturunan siapapun dia kalau dia maksiat, kalau dia menyalahi perintah Allah dan rasulNya. Kurang apa, anak Nuh? Anak nabi, apa nasibnya? Termakan oleh banjir, mati dia, binasa. Anak kandung, dari turunan seorang nabi yang mulia, rasul yang mulia, termasuk ulul azmi minar rusul, Nuh 'alaihi sallam. Tidak ada gunanya. Tidak kemudian oh diselamatkan karena ini anaknya Nuh, punya keistimewaan lebih, kemudian diselamatkan dari banjir, dari topan. Hancur dia, karena tidak taat kepada ayahnya.
Istri nabi Luth 'alaihi sallam, istri nabi, termakan adzab. Dibalik bumi mereka, naudzubillah karena bermaksiat kepada Allah, tidak taat kepada suaminya. Makanya rasullah pun berkata:
لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا
"Kalaupun Fathimah anak Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan potong tangannya"Tidak ada (kemuliaan karena semata-mata nasab, -red)! Dia dimuliakan, dia dicintai, dihormati, karena keimanannya, karena ketaqwaannya, karena ilmunya, amal shalehnya, akhlaqnya.
Tadi, dari dua sisi memang. Tapi yang dikehendaki tadi yang dimaksud. Agar kita tidak ditipu hanya karena dia mengaku itupun keturunan rasul shallallahu 'alaihi wasallam, keturunan Ali, dan minta dihormati. Padahal dia serusak-rusaknya orang, penipu, makan uang orang, pengkhianat, pemabuk, penjual narkoba, kemudian dihormati!
Kalau anda taat, kalau anda iman, berakhlaq mulia, muslim, anda dicintai oleh umat islam dari dua sisi. Islammu, dan (karena nasab, -red) keturunanmu.
Download Audio disini