Apakah hadits istighfar 70 kali dan 100 kali shahih? Dan apakah istighfar pada saat ruku' dan sujud termasuk di dalam hadits tersebut
Tanya:
Pertanyaan (dari Ikhwan kita di Singapura)
Assalaamu 'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh, ana dari Singapura? Boleh kah tanya soalan sikit? Mengenai ahaadeeth Rasullaah sallallaahu 'alayhi wasallam bahawa beliau beristighfaar sebanyak 70 kali dan 100 kali sehari.
Soalannya adalah -> Dalam solat semasa kita ruku' dan sujud, ada dhikr yang berbunyi 'Subhaanaka Allaahumma Rabbanaa wabihamdika Allaahummaghfirlee' dan semasa duduk ditengah sajdatain 'Rabbighfirlee Rabbighfirlee'.
Adakah adhkaar ini termasuk dalam ahaadeeth Rasullaah sallallaahu 'alayhi wasallam yang disebutkan itu?
Jawab:
Oleh Ustadz Askari hafizhahulloh
Wa'alaykumus salam warahmatullahi wabarakaatuhu
Na'am jawabannya iya, sebab apa yang disebutkan oleh rasulullah shallallahu 'alaihi wa'ala alihi wasallam ini:
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Aku beristighfar, aku bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (HR. Bukhari),
dalam riwayat yang lain 100 kali
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Ini sifatnya umum, apakah di dalam shalat atau di luar shalat. Termasuk setelah selesai shalat, seorang beristighfar. Kebiasaan nabi shallallahu 'alaihi wasallam, astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah. Yang dhahir wallahu ta'ala a'lam hadits ini sifatnya umum.
Download Audio disini