Header Ads

Adab dalam meruqyah

Tanya:
Ustadz, bagaimana adab dalam meruqyah, tetap selamat dari kesyirikan? Apakah hanya dibacakan ayat-ayat suci Al Qur'an serta mengurangi dialog dengan jin.

Jawab:
Oleh Al Ustadz Muhammad As Sewed hafizhahullah

Ikhwani fiddin a'azakumullah, yang paling utama, yang paling inti adalah membaca ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, itu ruqyah, selesai. Kalau dia keluar, alhamdulillah, na'am. Adapun dialog, tidak perlu! Kalau mereka ternyata mereka berbicara dengan kalimat-kalimat yang bertanya kepada kamu tentang masalah agama, silahkan jawab, tetapi jangan kepanjangan. Khawatir mereka akan membikin syubhat yang kamu akhirnya tertipu, atau dengan suara wanita kemudian melamar kamu, ada yang terjadi santri kita dulu.

"Ustadz, boleh tidak menikah dengan jin?"
"Ada apa kamu nikah sama jin? Akhwat, shalihat masih banyak"

"Enggak, kemarin saya ruqyah, ternyata dia bilang begini, dia bilang begitu"

Ya Allah, dirayu sama jin. Barakallaahufiikum, alhamdulillah cuma rayuan gombal, bagaimana kalau ternyata fitnah? Ada jin tadi yang berkata,

"Saya kalah, saya tunduk, saya menyerah kepadamu, saya menyerah kepadamu"

Orang tadi tidak sadar, kalau dia sedang dituhankan oleh jin tadi.

"Saya tunduk kepadamu, saya menyerah kepada kamu, bahwasannya aku akan menerima apapun perintahmu, aku akan terima semua aturanmu"

Akhirnya dia terus GR,

"Wah ini bagus ini, bener kamu begitu? Bener kalau begitu, sekarang keluar dulu!"

Nah habis itu jadi dukun dia, kemarin meruqyah, besok jadi dukun. Kenapa? Saya sudah punya khadam. Ikhwani fiddin a'azakumullah, hati-hati tidak perlu banyak dialog. Satu kalimat cukup,.

"Keluar!"

Selesai, na'am bahkan ada beberapa ulama yang datang, dibacakan اعوذ بالله من الشيطان الرجيم, dipukul selesai! Keluar jin itu, tidak ada dialog-dialog.

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.