Header Ads

Cara menasehati teman semanhaj yang terjatuh dalam kesalahan pribadi

Tanya:
Mohon bimbingan dalam hal menasehati saudara kita semanhaj yang terjatuh dalam kesalahan pribadi. Apakah ada tahapannya?

Jawab:
Oleh Al Ustadz Muhammad As Sewed hafizhahullah

Iya, harus dinasehati!. Seorang yang jatuh kedalam kemunkaran, dan kamu melihatnya maka wajib atasmu untuk menasehatinya. Menasehati dengan tidak menyebarkan 'aibnya. Karena ini pribadi urusannya.  Tidak perlu menceritakannya kepada orang banyak. Tidak perlu engkau kemudian mengghibahinya dibelakangnya, jangan! Tutupi 'aib saudaramu! Nasehati!

"Hentikan! Taubatlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala! Berhentilah dari perbuatanmu! Sungguh demi Allah tidak ada yang tahu kecuali saya, kebetulan memergoki kamu ini sekarang"

"Allah Subhanahu Wa Ta'ala ghafurur rahiim, kalau engkau akan bertaubat. Kalau engkau mau bertaubat, Allah akan ampuni."

Diberikan harapan, supaya dia mau bertaubat. Jangan ditutup harapannya.

"Kamu begini..., berarti kamu begini..., kamu begitu...kamu tidak akan diampuni. Nanti saya akan umumkan kepada semua manusia, bahwa ternyata kamu begini..."

Apa akibatnya? Putus asa, sudah kadung (terlanjur, -red) diketahui banyak orang.

"Ya sudah, biarkan saja, saya orang paling jelek."

Ini, na'udzubillah kamu justru membantu syaithon untuk menyesatkan orang tadi. Orang tadi akhirnya malu, menjauh dari salafiyin, ahlussunnah, dan kemudian bergabung bersama ahli maksiat, jangan!

An nasihah, biduni ta'yir, kalau kesalahannya pribadi. Atau kesalahan dalam sesuatu walaupun pemahaman, tapi dia tidak menyebarkannya pada orang lain.

"Saya mengatakan begini..."

"Lho, kamu koq berpikir seperti itu! Ini salah. Apa yang kamu katakan tadi itu adalah bid'ah muhdatsah"

Iya tidak menyebarkan kepada siapapun, bahkan kamu tahunya ketika kamu ngobrol dan nanya sama dia, baru keluar sesuatu syubhat dari kepalanya, nasehati! Jangan sampaikan pada orang lain dulu.

Kecuali kalau ternyata kesalahan yang bersifat pemahaman ini menyebar ke orang lain dari dia.

"Oh, ini harus diperingatkan manusia, hati-hati!"

Kalau tidak, jangan! Nasehati dia suruh kembali kepada sunnah.

"Kamu jangan sembarangan berbicara! Setiap kamu punya pikiran sesuatu, harus kamu cari buktinya dalam Qur'an dan sunnah, kalau tidak jangan diucapkan!"

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.