Silsilah bid'ah thaharah (1) - Apakah disyaratkan istinja' setiap kali wudhu'
هل يشترط الاستنجاء لكل وضوء؟
الجواب: لا يشترط الاستنجاء لكل وضوء ، وإنما يجب الاستنجاء من البول والغائط وما يلحق بهما ، أما غيرهما من النواقض ؛ كالريح ، ومس الفرج ، وأكل لحم الإبل ، والنوم ، فلا يشرع له الاستنجاء ، بل يكفي في ذلك الوضوء الشرعي : وهو غسل الوجه ، ويدخل فيه المضمضة والاستنشاق ، وغسل اليدين مع المرفقين ، ومسح الرأس مع الأذنين ، وغسل الرجلين مع الكعبين ، كما في قوله عز وجل : ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ﴾ [سورة المائدة الآية6].
مجموع فتاوى ابن باز(10/33)
Silsilah Bid'ah Thaharah (Bersuci)
Apakah disyaratkan istinja' setiap kali wudhu'?
Jawab:
Tidak disyaratkan istinja' setiap kali wudhu'. Hanya saja istinja' itu wajib ketika kencing, buang air besar dan hal-hal yang termasuk pada keduanya. Adapun pembatal-pembatal selain keduanya seperti buang angin, menyentuh kemaluan, makan daging unta, tidur, maka tidak disyariatkan istinja padanya. Bahkan cukup dengan wudhu syar'iy yaitu membasuh wajah, dan termasuk didalamnya berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung dan membasuh kedua tangan hingga ke siku-siku, dan menghusap kepala beserta kedua telinga serta membasuh kedua kaki hingga ke mata kaki, sebagaimana dalam firman-Nya 'Azza wa Jalla:
"Wahai orang-orang yang beriman apabila kalian hendak shalat maka basuhlah wajah-wajah kalian dan kedua tangan kalian hingga ke siku-siku dan husaplah kepala-kepala kalian dan (basuhlah) kaki-kaki kalian hingga kedua mata kaki". (Surat Al Maidah ayat 6)
Majmu' Fatawa Ibnu Baaz (33/10)
Alih bahasa: Al Ustadz Abdul 'Aziz As Samarindy hafizhahullah