Header Ads

Menulis tulisan ahlussunnah wal jama'ah dan memasang di atas pintu/semisalnya

Tanya:
Bismillahirrahmanirrahim
Apa hukum menulis tulisan AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH di depan pintu atau depan sekretariat, karena ada tetangga ana ta'lim di muhammadiyyah, pada suatu hari, teman ana tersebut ta'lim ikut bersama kami, dan melihat tulisan ahlus sunnah tersebut yang ditulis depan pintu atau sekretariat, dan dia mengatakan: Berarti orang-orang yang ngaji disini sudah menyatakan dirinya sebagai ahlus sunnah, dan para ulama terdahulu tidak ada seperti itu, yang menulis tulisan tersebut.
Mohon penjelasannya ustadz, jazakallahu khair.

Jawab:
Menyatakan diri sebagai ahlussunnah, yang paling inti adalah beramal. Amalan kita yang sejalan dengan sunnah nabi shallallahu 'alaihi wa'alaalihi wasallam. Apa manfaat dari pengakuan sebagai ahlussunnah lalu kemudian tidak sejalan dengan amalannya? Berapa banyak mereka yang mengaku sebagai ahlussunnah namun tidak sejalan dengan amalan di atas sunnah nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

كُلٌّ يَدَّعِي وَصَلاً بِلَيْلَى … وَلَيْلَى لَا تُقِرُّ لَهُمْ بِذَاكَا

Semua orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila…
Namun Laila menolak pengakuan mereka itu…

Semua mengaku ahlussunnah, namun secara praktek tidak seperti yang diajarkan oleh nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat.

Demikian pula ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, secara ucapan, seorang tidak mengapa menisbatkan dirinya kepada ahlussunnah. Dan menisbatkan dirinya kepada salaf. Mengatakan salafy, itu tidak mengapa. Bahkan itu penisbatan yang benar. Sebab maksud dari penisbatan tersebut adalah membenarkan cara kita berislam. Bahwa kita berislam mengikuti islamnya yang ada di masa dimana rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memuji keislaman mereka dari para sahabat, para tabi'in, tabi'ut tabi'in.

Maka kita dianjurkan untuk mengikuti jejak mereka. Maka oleh karena itu, istilah salafy artinya mengikuti salaf, mengikuti madzhab salaf. Kata syaikhul islam ibnu taimiyah rahimahullahu ta'ala:

لاعيب علي من أظهرمذهب السلف وانتسب إليه واعتزي إليه، بل يجب قبول ذلك منه بالاتفاق؛ فإن مذهب السلف لايكون إلاحقا 

Tidak ada celaan bagi orang yang menampakkan madzhab salaf dan menisbahkan diri kepadanya dan merujuk kepadanya, bahkan wajib menerima hal tersebut menurut kesepakatan (para ulama). Karena sesungguhnya madzhab salaf itu adalah tak lain kecuali kebenaran (Majmu’Fatawa jilid 4 hal. 149)

Madzhab salaf kebenaran semata. Namun ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, ada kebiasaan yang saya melihat wallahu ta'ala a'lam saya sendiri tidak sepakat dengan kebiasan tersebut. Kebiasaan menulis tulisan ahlussunnah wal jama'ah dan dijadikan sebagai sticker, dipasang di pasang di tempat-tempat tertentu. Dipasang di depan pintu, atau dipasang di kaos, pakaian, kaos oblongnya atau bajunya, baju olah raganya tertulis ahlussunnah. Atau baju olah raganya tertulis al‘ilmu qabla alqaul wa al‘amal atau yang semisalnya. Ini saya tidak sepakat dengan hal yang seperti ini.

Tidak dilakukan oleh para ulama salaf. Para ulama salaf, belum pernah ada riwayat yang diriwayatkan dari mereka, menulis di bajunya al a'masy as salafy. Atau fulan salafy, atau di pakaiannya salafy, atau di sorbannya salafy. Namun ini kebiasaan hizbiyah yang ditiru oleh sebagian ahlussunnah. Melihat mereka membuat kaos yang gambarnya Osama bin Laden. Tidak mau kalah, kita juga bikin kaos yang ada gambar atau syi'ar-syi'arnya.

Meskipun itu maknanya baik, tapi bukan dari perbuatan para ulama salaf. Yang terpenting dari seorang itu, bagaimana dia beramal. Menyatakan diri sebagai seorang muslim, ahlussunnah, sunny salafy, lalu kemudian amalannya bagaimana? Jangan sampai kemudian dianggap, salafy itu seperti suatu partai. Seperti anggapan mereka yang di Mesir. Sekarang muncul partai yang mereka sebut Hizbun Nur. Katanya ini partai salafy, partai salafy.

Yang di dalamnya quthbiyah, quthbiyah hizbiyah, turotsiyyah, campur aduk di dalamnya. Muhammad Hasan dan yang lainnya, Abul Hasan juga mendukung partai tersebut. Maka ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, assalafiyah tidak mengenal yang seperti itu. Assalafiyah tidak mengenal hizbiyah, assalafiyah tidak mengenal mengelompokkan diri yang tidak termasuk didalamnya maka bukan salafy.

Jadi ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, wallahu ta'ala a'lam saya melihat ini bukan dari thariqah para ulama kita. Bukan dari thariqah para ulama kita, baju digunakan untuk dipakai saja, tidak usah ada embel-embel macam-macam. Tidak usah ada embel-embel macam-macam, mungkin tujuannya untuk mengcounter yang lain, yang tulisannya jelek-jelek, yang tulisannya tidak sepantasnya. Maka menghilangkan itu lebih baik. Wallahu ta'ala a'lamu bishawab.

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.