Silaturahmi ba'da ied
Tanya:
Saya ingin menanyakan tentang perayaan idul fitr yang ada di negeri ini, yaitu apa hukumnya mengunjungi atau bertemu dengan sanak famili, tetangga, teman, dan lain-lain pada hari tersebut? Mulai tanggal 1, 2 dan seterusnya selama suasana lebaran dengan mengucapkan "mohon maaf lahir dan batin" sambil berjabatan tangan?
Jawab:
Ma'asyaral ikhwah rahimakumullah
Saling berziarah, saling kunjung-mengunjungi, itu tidak dikhususkan pada lebaran. Dan tidak ada tuntunan dari rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengkhususkan saling ziarah pada saat lebaran, namun kapan saja. Kapan ada kesempatan, kapan hal yang memungkinkan seorang mengunjungi berziarah. Atau mengunjungi seorang dalam keadaan sakit, maka itu merupakan hal yang sunnah. Baik diwaktu 'ied atau diluar 'ied.
Mengkhususkan hanya pada saat hari raya saja, ini menyelisihi sunnah rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Namun mungkin ada sebagian tidak punya kesempatan, karena diluar hari-hari tesebut mereka dalam keadaan sibuk. Atau ada hal-hal yang lain, sehingga hanya menyempatkan pada saat itu. Memungkinkan bagi mereka untuk bertemu, berziarah, dalam kondisi sekian lama mereka mungkin tidak bertemu.
Maka tidak mengapa, yang penting jangan dia mengkhususkan. Dia tidak mengkhususkan bahwa ziarah itu pada saat lebaran saja. Adapun mengucapkan, tidak mengapa. Mengucapkan تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ taqabalallahu minna wa minkum (Semoga Allah Subhanahu wata'ala menerima amal shaleh dari kami dan dari kalian). Atau masing-masing negeri punya kebiasaan sendiri dalam menyampaikan rasa kegembiraan mereka.
Para ulama menganggap bahwa ini kembali kepada tradisi yang ada di sebuah negeri. Masing-masing mengucapkan, seperti di jawa misalnya, lain lagi, "sugeng riyadi". Atau yang seperti itu, mungkin di daerah yang lain, lain lagi bahasanya, cara menyampaikan mengungkapkan kebahagiaan yang dia rasakan pada idul fitr. Tapi jika dia mengucapkan seperti yang diucapkan para sahabat, itu baik, taqabalallahu minna wa minkum.
Download Audio disini
Saya ingin menanyakan tentang perayaan idul fitr yang ada di negeri ini, yaitu apa hukumnya mengunjungi atau bertemu dengan sanak famili, tetangga, teman, dan lain-lain pada hari tersebut? Mulai tanggal 1, 2 dan seterusnya selama suasana lebaran dengan mengucapkan "mohon maaf lahir dan batin" sambil berjabatan tangan?
Jawab:
Ma'asyaral ikhwah rahimakumullah
Saling berziarah, saling kunjung-mengunjungi, itu tidak dikhususkan pada lebaran. Dan tidak ada tuntunan dari rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengkhususkan saling ziarah pada saat lebaran, namun kapan saja. Kapan ada kesempatan, kapan hal yang memungkinkan seorang mengunjungi berziarah. Atau mengunjungi seorang dalam keadaan sakit, maka itu merupakan hal yang sunnah. Baik diwaktu 'ied atau diluar 'ied.
Mengkhususkan hanya pada saat hari raya saja, ini menyelisihi sunnah rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Namun mungkin ada sebagian tidak punya kesempatan, karena diluar hari-hari tesebut mereka dalam keadaan sibuk. Atau ada hal-hal yang lain, sehingga hanya menyempatkan pada saat itu. Memungkinkan bagi mereka untuk bertemu, berziarah, dalam kondisi sekian lama mereka mungkin tidak bertemu.
Maka tidak mengapa, yang penting jangan dia mengkhususkan. Dia tidak mengkhususkan bahwa ziarah itu pada saat lebaran saja. Adapun mengucapkan, tidak mengapa. Mengucapkan تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ taqabalallahu minna wa minkum (Semoga Allah Subhanahu wata'ala menerima amal shaleh dari kami dan dari kalian). Atau masing-masing negeri punya kebiasaan sendiri dalam menyampaikan rasa kegembiraan mereka.
Para ulama menganggap bahwa ini kembali kepada tradisi yang ada di sebuah negeri. Masing-masing mengucapkan, seperti di jawa misalnya, lain lagi, "sugeng riyadi". Atau yang seperti itu, mungkin di daerah yang lain, lain lagi bahasanya, cara menyampaikan mengungkapkan kebahagiaan yang dia rasakan pada idul fitr. Tapi jika dia mengucapkan seperti yang diucapkan para sahabat, itu baik, taqabalallahu minna wa minkum.
Download Audio disini