Ciri-ciri terkena sihir dan cara menghilangkannya
(Abu Salman Surabaya) TIS-6
Ustadz bagaimana cara menghilangkan sihir suami istri dan apa ciri-ciri yang dhohir bila terkena sihir tersebut? Jazaakumullaahu khoiiron...
Jawab:
Oleh Al Ustadz Abu Muawiyah Askary hafizhahullah
Wa anta jazakallahu khoiron, sihir amalan kufur, diantara jenis sihir adalah sihir yang merusak hubungan suami istri. Dan disebutkan diantara tanda-tandanya, dimana seorang istri terjadi perubahan, tidak seperti biasanya, tidak seperti normalnya, melakukan hal-hal yang aneh, cepat bereaksi, cepat marah misalnya, ketika suaminya mendekat maka dia menolaknya. Padahal sebelumnya mereka saling cinta-mencintai, tanpa ada sebab maka dia menolaknya. Ketika suaminya mendekat, maka dia melihat sesuatu yang mengerikan misalnya.
Maka apabila terlihat tanda-tanda tersebut, maka hendaknya diobati. Cara mengobatinya, meruqyah, istrinya diruqyah, dibacakan ayat-ayat Allah subhanahu wata'ala dengan sabar, dengan penuh kesabaran sambil berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah menyembuhkannya. Dan tidak diperbolehkan mengobati sihir dengan sihir. Istrinya terkena sihir, lalu dia datang ke dukun, meminta untuk melepaskan sihir. Datang ke dukun ingin menghilangkan sihir dengan mantra sihir pula, ini haram, kufur, tidak diperbolehkan.
Maka dengan cara ruqyah, meruqyah sambil menyerahkan kepada Allah subhanahu wata'ala, bertawakal kepada Allah azza wa jalla, mungkin sembuh, mungkin pula tidak. Yang menyembuhkan Allah subhanahu wata'ala. Dan semoga apabila dia bersabar dengan penyakitnya tersebut, Allah subhanahu wata'ala memberi yang terbaik. Dalam shahih Al Imam Al Bukhari, Ibnu Abbas radhiyallahu ta'ala anhuma mengatakan:
و عني عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ، قَالَ: قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما " أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟، قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: إِنِّي أُصْرَعُ، وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي، قَالَ: إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ، وَإِنْ شِئْتِ "دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ، فَقَالَتْ: أَصْبِرُ، فَقَالَتْ: إِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللَّهَ لِي أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ، فَدَعَا لَهَا
"Dari 'Athaa' bin Abi Rabbaah, ia berkata: Telah berkata kepadaku Ibnu 'Abbaas -semoga Allah meridhainya-: "Maukah aku tunjukkan kepadamu wanita penghuni surga?"
Aku berkata: "Ya"
Ia berkata: "Wanita berkulit hitam ini pernah mendatangi Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, dan berkata:
"Sesungguhnya aku menderita penyakit ayan, dan (ketika kambuh) pakaianku tersingkap. Berdoalah kepada Allah (untuk kesembuhanku)"
Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika engkau ingin, maka bersabarlah dan bagimu balasan surga. Dan jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah untuk menyembuhkanmu"
Wanita itu berkata: "Aku akan bersabar. Akan tetapi (jika penyakitku kambuh), pakaianku tersingkap. Berdoalah kepada Allah untukku agar pakaianku tidak tersingkap". Maka beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam berdoa untuknya" (Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5652).
Maka yang menjadi syahid, bahwa seorang kesurupan atau terkena gangguan syaithan, sihir, mungkin sembuh, mungkin pula dia tidak sembuh dengan hikmah yang Allah subhanahu wata'ala kehendaki bagi seorang hamba. Mungkin saja Allah azza wa jalla tidak menyembuhkan seorang hamba dari penyakit tersebut, agar Allah subhanahu wata'ala memberikan yang terbaik di akhirat. Mendapatkan kenikmatan di akhirat, mendapatkan jaminan al jannah. Oleh karena itu apabila ada seorang keluarganya terkena penyakit gangguan tersbut, bersabar. Sabar meruqyah, sambil berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah azza wa jalla memberi padanya kesembuhan.
Download Audio disini