Nasehat untuk saudara yang berpemahaman khawarij
Tanya:
Saya punya kakak ipar (suami istri), yang berpemahaman khawarij. Mereka anggota JAT (Jama'ah Anshorut Tauhid). Dulu kami pernah debat lewat sms, waktu itu saya masih senang dengan debat (berarti bahasanya, sekarang tidak senang lagi ya, alhamdulillah). Sudah lama tidak kontak, akhir-akhir ini kami ketemu lagi lewat media WhatsApp, yang intinya mereka menjuluki ana salafy murji'ah nyeleneh (ini bukti berikutnya ya ikhwah, langsung), tapi ana tidak layani debatnya mereka itu. Tapi mereka terus nyerocos ustadz, alias WA saya terus. Mohon nasehatnya ustadz! Apa perlu ana nasehati mereka dengan mengirim audio kajian hari ini kepada mereka?
Jawab:
Oleh Al Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah
Al muhim ya ikhwan, kalau sudah tidak mungkin dinasehati, antum jangan sibuk-sibuk mengurusi orang yang seperti ini. Matikan nomornya dia, buang dari kontakny antum, dari keanggotaannya antum, sudah jangan diurus! Ini tidak ada baiknya, barakallahufiikum. Nasehat, upayakan dengan cara yang bagus, dengan cara yang baik. Diterima, alhamdulillah, sudah jangan diurus. Orang yang seperti ini repot ya ikhwah. Sudah bukan lagi menggunakan sisi ilmiyah, dia menggunakan siyasah, wa jahalah, barakallahufiikum.
Terkait dengan audio kajian hari ini, ya diadakan kajian untuk disebarkan ya ikhwah. Sudah kajian disebarkan pamflet di dunia maya, disebarkan kemana-mana, di forum bebas, disembunyikan? Ya tidak, ya bagaimana lagi, ya disebarkan.Ya terserah antum mau menyebarkan dimana, wallahu ta'ala a'lam bishawab. Intinya nasehati dengan cara yang baik, dengan cara ilmiyah, (jika, -red) menolak, nasehati (lagi. -red), seperti batu (tetap menolak, -red), tinggalkan, ma'assalamah, barakallahufikum. Masih banyak pekerjaan yang lain, barakallaahufikum.
Download Audio disini
Saya punya kakak ipar (suami istri), yang berpemahaman khawarij. Mereka anggota JAT (Jama'ah Anshorut Tauhid). Dulu kami pernah debat lewat sms, waktu itu saya masih senang dengan debat (berarti bahasanya, sekarang tidak senang lagi ya, alhamdulillah). Sudah lama tidak kontak, akhir-akhir ini kami ketemu lagi lewat media WhatsApp, yang intinya mereka menjuluki ana salafy murji'ah nyeleneh (ini bukti berikutnya ya ikhwah, langsung), tapi ana tidak layani debatnya mereka itu. Tapi mereka terus nyerocos ustadz, alias WA saya terus. Mohon nasehatnya ustadz! Apa perlu ana nasehati mereka dengan mengirim audio kajian hari ini kepada mereka?
Jawab:
Oleh Al Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah
Al muhim ya ikhwan, kalau sudah tidak mungkin dinasehati, antum jangan sibuk-sibuk mengurusi orang yang seperti ini. Matikan nomornya dia, buang dari kontakny antum, dari keanggotaannya antum, sudah jangan diurus! Ini tidak ada baiknya, barakallahufiikum. Nasehat, upayakan dengan cara yang bagus, dengan cara yang baik. Diterima, alhamdulillah, sudah jangan diurus. Orang yang seperti ini repot ya ikhwah. Sudah bukan lagi menggunakan sisi ilmiyah, dia menggunakan siyasah, wa jahalah, barakallahufiikum.
Terkait dengan audio kajian hari ini, ya diadakan kajian untuk disebarkan ya ikhwah. Sudah kajian disebarkan pamflet di dunia maya, disebarkan kemana-mana, di forum bebas, disembunyikan? Ya tidak, ya bagaimana lagi, ya disebarkan.Ya terserah antum mau menyebarkan dimana, wallahu ta'ala a'lam bishawab. Intinya nasehati dengan cara yang baik, dengan cara ilmiyah, (jika, -red) menolak, nasehati (lagi. -red), seperti batu (tetap menolak, -red), tinggalkan, ma'assalamah, barakallahufikum. Masih banyak pekerjaan yang lain, barakallaahufikum.
Download Audio disini