Header Ads

Perbedaan ulama salaf dan ulama kholaf

Tanya:
Apa perbedaan antara ulama salaf dan ulama kholaf? Dan bagaimana tentang kelompok yang ingin memadukan antara keduanya?

Jawab:
Oleh Ustadz Askari hafizhahulloh

Istilah ulama al kholaf ini ada dua kemungkinan. Terkadang yang dimaksud al kholaf yakni generasi. Generasi yang terbelakang, yang bukan generasi salaf. Generasi salaf adalah tiga kurun yang terbaik, zamannya para sahabat, zamannya tabi'in, atba'ut tabi'in. Itu generasi salaf, yang setelahnya disebut kholaf. Apabila yang dimaksud dari sisi zaman, maka ini tidak menunjukkan kontradiksi antara penyebutan salaf dan kholaf. Oleh karena itu terkadang disebutkan kesepakatan ulama salaf wal kholaf. Maksudnya ulama salaf yang ada di zaman terdahulu dan setelahnya yang mengikuti mereka dengan kebaikan.

Namun terkadang yang dimaksud al kholaf, ulama al kholaf, yang dimaksud adalah negatif/celaan. Dan itu merupakan sebutan bagi mereka yang menempuh jalurnya para ulama as salaf. Tidak berjalan di atas jalan para sahabat, para tabi'in, atba'ut tabi'in. Namun dia mencari jalur sendiri. Sahabat mempelajari al kitab wa sunnah, dia mempelajari ilmu kalam, mempelajari ilmu filsafat. Maka orang-orang yang mempelajari ilmu ini disebut ulama al kholaf atau al kholaf. Biasanya mereka-mereka ini banyak ngomong tidak ada faidahnya. Banyak bicara tidak ada manfaatnya. Berbeda dengan ilmu salaf. Kalau ilmu salaf, bahasanya sedikit, ucapannya sedikit, namun penuh makna.

Oleh karena itu Al Hafizh Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullahu ta'ala beliau menulis satu kitab khusus, fadlu ilmi salaf 'ala ilmi kholaf. Keutamaannya ilmunya salaf dibanding ilmunya kholaf. Ilmu kholaf, ilmu yang mereka pelajari, ilmu filsafat, ilmu kalam, yang menyimpang dari ilmu yang dipelajari oleh para sahabat, kitabullah dan sunnah rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Dan setiap muslim wajib untuk mengikuti jalannya para ulama as salaf. Oleh karena itu penyebutan salafy, itu bukan penyebutan satu kelompok. Namun penyebutan salafy adalah nisbah, penisbatan kepada salaf. Bahwa kita mengikuti jalan mereka, kita mencintai mereka, beramal seperti apa yang mereka amalkan, baik dalam hal aqidah, dalam hal tauhid, dalam manhaj, dalam bermuamalah, dalam akhlaq, dalam setiap perkara dalam agama ini, maka dia disebut salafy, mengikuti salaf. Kata syaikhul islam ibnu taimiyah rahimahullahu ta'ala:

لاعيب علي من أظهرمذهب السلف وانتسب إليه واعتزي إليه، بل يجب قبول ذلك منه بالاتفاق؛ فإن مذهب السلف لايكون إلاحقا 

Tidak ada celaan bagi orang yang menampakkan madzhab salaf dan menisbahkan diri kepadanya dan merujuk kepadanya, bahkan wajib menerima hal tersebut menurut kesepakatan (para ulama). Karena sesungguhnya madzhab salaf itu adalah tak lain kecuali kebenaran (Majmu’Fatawa jilid 4 hal. 149)

Wallahu ta'ala a'lam


Diberdayakan oleh Blogger.