Header Ads

Bagaimana nasehat untuk sekolah yang menskorsing anak selama 20 hari karena bermain facebook

Tanya:
Bagaimana pendapat ustadz bila sebuah pondok menskorsing santri sampai 20 hari karena memiliki facebook? Apakah hukuman seperti ini baik untuk anak?

Jawab:
Oleh Al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah

Yang perlu kita perhatikan ketika kita akan menghukum anak, pertama anak itu sendiri tahu kesalahannya. Dengan dasar apa ia dihukum? Anak harus tahu. Jangan sampai kemudian ia menyatakan:

"Kan facebook yang saya buka yang baik-baik"

Ini jadi bumerang. Maka kita harus jelaskan sisi-sisi negatif facebook itu. Itu yang pertama.

Yang kedua, karena santri tidak diperbolehkan didalam aturan pondok, maka pelanggaran, ini menyangkut pelanggaran pondok. Maka atas dasar itu, santri mendapatkan skorsing. Namun, kalau skorsing itu 20 hari (tidak jelas, 20 harinya dikemanakan ini? Apakah 20 hari tetap di pondok atau dipulangkan, dirumahkan). Maka kalau dirumahkan, harus dikomunikasikan dengan orang tuanya. Jangan sampai 20 hari ini kesempatan emas bagi santri tersebut untuk facebookan terus.

Kan jadi dia tidak belajar, tidak di pondok, di rumah. Jadi malah memberi kesempatan kepada santri untuk berfacebook ria. 20 hari, lumayan. Maka harus dikomunikasikan kepada orang tuanya. Bahwasanya santri ini sedang mengalami hukuman, maka tolong jangan sampai anak ini di rumah punya kesempatan untuk bermain facebook atau yang lainnya yang tidak manfaat.

Pemberian hukuman 20 hari ini harus benar-benar efektif. Sehingga hukuman itu bisa menjadikan seorang santri jera dengan perbuatan salahnya itu. Sehingga kemudian santri tidak akan atau tidak mau mengulangi kesalahannya. Ini harus ada kerja sama antara pihak pondok dengan pihak orang tua. Jangan pihak pondok menghukum 20 hari, pihak orang tua santri menerima anaknya itu dalam keadaan membiarkan untuk memegang perangkat teknologinya itu. Sehingga bisa facebookan dengan bebas. Jadi harus dikomunikasikan.

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.