Header Ads

Bagaimana menjawab bahwa masjid nabawi dibangun diatas kuburan

Tanya:
Bagaimana menjawab bahwa masjid nabawi dibangun diatas kuburan dan kaum muslimin yang shalat di dalamnya menghadap kuburan nabi?

Jawab:
Oleh Al Ustadz Abdul Haq Balikpapan hafizhahullah

Tidak benar seperti ini. Bahwa kita apabila melihat kepada sejarah dahulu, kuburan nabi itu tidak di masjid nabawi, tapi di rumah Aisyah radhiyallahu ta'ala 'anha. Dan nabi dikubur disana di salah satu kamar Aisyah radhiyallahu ta'ala 'anha. Dan Aisyah radhiyallahu ta'ala 'anha, demikian pula para sahabat yang lainnya, mereka mengubur nabi di dalam rumah karena khawatir apabila ditampakkan kuburan nabi itu disalahgunakan oleh sebagian kaum muslimin. Seperti orang-orang nashara, terjatuh dalam kesyirikan karena mereka mengeramatkan kuburan nabi-nabi mereka.

Sehingga akhirnya disembunyikan di rumah Aisyah radhiyallahu ta'ala 'anha. Demikian pula berdasarkan riwayat yang shahih datang dari nabi bahwa termasuk kekhususan para nabi dan rasul bahwa mereka dikubur itu di tempat mereka meninggal. Dan nabi meninggal di rumahnya Aisyah radhiyallahu ta'ala 'anha. Makanya beliau dikubur disana. Dan dahulu, rumah-rumah istri-istri nabi itu berdekatan dengan masjid nabawi. Masjid nabawi, dulu tidak segede sekarang.

Yang sampai akhirnya, dimasa sebuah kekhilafahan dimana kebanyakan para sahabat telah meninggal, namun sebagian masih hidup. Ada seorang khalifah yang berinisiatif (berijtihad) untuk melakukan pelebaran, perluasan areal masjid nabawi. Yang sesungguhnya para ulama di jaman itu sudah memberikan nasehat, termasuk Said bin Musayyab, memberikan nasehat dan yang lainnya. Bahwa kalau mengadakan perluasan masjid nabawi, itu jangan sampai memasukkan kuburan nabi ke dalam areal masjid nabawi.

Namun toh, khalifah tersebut tidak mengindahkan nasehat para ulama. Akhirnya tetap melakukan pelebaran, sehingga mau tidak mau, memasukkan kuburan nabi ke dalam areal masjid nabawi sampai hari ini. Namun tentunya disini para ulama menjelaskan bahwa tetap meskipun kuburan nabi seakan-akan masuk dalam areal masjid nabawi, maka ini tetap bukan dalil, bukan alasan, untuk menunjukkan bolehnya shalat menghadap kuburan atau membangun masjid di atas kuburan. Tidak!

Tetap, meskipun demikian kuburan nabi itu dibentengi, dipisah dengan tiga dinding. Dinding yang pertama, dinding masjid nabawi. Dinding yang kedua, dinding kamar nabi, kuburan nabi. Dinding yang ketiga, yang memisahkan antara kuburan nabi dengan masjid nabawi. Sehingga meskipun demikian, tetap dikatakan bahwa kuburan nabi bukan masuk dalam areal masjid nabawi. Kenapa? Karena dibentengi dengan tiga dinding. Dinding pertama apa? Kuburan nabi. Dinding kedua? Masjid nabawi. Tanbah lagi pemisah.

Makanya para ulama menasehatkan, ini yang afdhal apabila seorang ingin membangun masjid, kemudian di depannya ada kuburan misalkan. Itu yang afdhal memisahnya dengan tiga dinding. Satu dinding untuk kuburan, satu dinding untuk masjid, satu dinding untuk pemisah antara keduanya. Itu yang afdhal, na'am. Wallahu ta'ala a'lamu bishawab. Sehingga ini yang saya ketahui wallahu ta'ala a'lamu bishawab.

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.