At Tatswib adzan subuh
Pertanyaan ke dua:
Ketika adzan subuh di tempat komunitas awwam, bolehkah membaca assholaatu khoirun minannauum di adzan ke dua untuk menghindari fitnah walaupun yang diyakini rojih adalah itu bacaan adzan pertama.
Jazaakallahu khoir
Jawab:
Para ulama, sebagian para ulama menerangkan bahwa dalam perkara-perkara yang diperselisihkan, yang disitu perselisihan cukup kuat dari perselisihan para ulama. Lalu kemudian apabila kita mengamalkan sesuatu yang dikhawatirkan apa yang menjadi keyakinan kita pendapat tersebut yang lebih kuat, namun jika diamalkan menimbulkan fitnah, maka tidak mengapa mengamalkan pendapat yang marjuh. Apabila tujuannya untuk menolak fitnah yang dikhawatirkan akan timbul.
Diantara yang menerangkan hal ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta'ala pada saat beliau menerangkan tentang disyariatkannya membaca basmalah dengan suara yang sirr, tidak dijahrkan, tidak dikeraskan di dalam shalat. Pada saat membaca bismillahirrahmanirrahiim, lalu beliau menyebutkan dalil-dalilnya. Dan beliau menerangkan kuatnya pendapat ini. Lalu kemudian beliau menerangkan, apabila engkau berada di suatu kaum, yang mengkhawatirkan akan menimbulkan fitnah dan menimbulkan kemudharatan apabila engkau mengimami mereka dengan tidak mengeraskan bacaan basmallah, tidak mengapa engkau keraskan. Tidak mengapa engkau mengeraskannya.
Maka demikian pula Wallahu Ta'ala A'lam dalam kondisi seperti ini. Namun hendaknya seorang berusaha menyampaikan yang menurut dia mana yang rajih. Apakah dia misalnya, dia tidak menjadi yang mengumandangkan adzan, mempersilakan kepada yang lain. Tapi kalau misalnya tidak ada cara yang lain, kecuali dia yang harus mengumandangkan adzan, maka Wallahu Ta'ala A'lam tidak mengapa. Terlebih lagi bahwa permasalahan (الصلاة خير من النوم) apakah di adzan pertama atau di adzan kedua memang merupakan permasalahan yang masing-masing memiliki dalil yang kuat, argumen yang kuat.
Sehingga Wallahu Ta'ala A'lam tidak mengapa.
Download Audio disini
