Header Ads

Bagaimana tentang ancaman dosa mencela penguasa

Tanya:
Tentang mencela pemimpin dikatakan dosa yang tidak ada taubat baginya. Bagaimana dengan firman Allah, sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa ketika dipersekutukan dengan yang lain, mengampuni dosa yang selain itu?

Jawab:
Oleh Al Ustadz Usamah Faishol Mahri hafizhahullah

Nushush wa'iid yang semacam ini ma'ruf bagi ahlussunnah para ulama, dibiarkan seperti dia datang. Artinya untuk membawa efek jera agar betul-betul ditakuti, disebutkan seperti yang tersebut di dalam Qur'an atau sunnah. Sehingga betul-betul ditakuti oleh orang. Kalau tidak, kalau ditafsirkan maknanya begini, maknanya begitu, tujuan yang diinginkan jadi tumpul.

Dan banyak yang serupa dengan ini, dosa ini, dosa itu, ini tidak akan diampuni oleh Allah. Kalau kemudian dikatakan, tapi sebetulnya yang tidak diampuni itu syirik, yang lain masih dalam kehendak Allah. Kalau Allah kehendaki Allah ampuni, Allah masukkan surga..., akhirnya tumpul kan? Orang jadi tidak takut.

"Ooo wes, bukan syirik aja koq! Ndak papa, tetep nanti akan masuk surga"

Makanya para ulama menyatakan, dibiarkan seperti itu datang agar memberi efek jera dan ditakuti oleh orang agar tidak melakukan dosa-dosa tersebut. Wa ila ma'ruf, seperti yang antum tahu, manhaj ahlussunnah dosa-dosa yang selain kemusryikan kepada Allah.

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.