Header Ads

Bagaimana kaidah-kaidah dalam bertabayyun

Tanya:
Disini ada sebuah pertanyaan. Bagaimana, mohon penjelasan bagaimana kaidah-kaidah cara bertabayyun?

Jawab:
Oleh Ustadz Abdurrahman Lombok hafizhahullah

Yaitu tabayyun itu mencari pembenaran sebuah berita, barakallahufiik. Allah Azza Wa Jalla di dalam Al Quran Al Karim menjelaskan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
"Wahai segenap orang-orang yang beriman, apabila datang orang fasik, membawa berita kepadamu, maka lakukanlah kroscek (lakukanlah pencaritahuan) tentang kebenaran berita tersebut" (QS Al-Hujuraat: 6)

Bila yang datang membawa berita itu adalah orang yang fasik. Orang yang anda tahu agamanya, orang yang anda tahu bahwa si A dengan si B ini punya gesekan di dalam hidup, lalu memfitnah. Lalu kemudian anda lakukan kroscek. Tapi ayat ini memberitahukan kepada kita, kalau yang datang memberitahukan kepada kita, kalau yang datang memberitakan kepada kita itu sebuah berita (dari, -red) orang yang tsiqah, terpercaya, agamanya bagus, barakallahufiik, tidak pernah terlihat dia berdusta, tidak pernah terlihat ada sifat-sifat jelek pada dirinya, maka cukup anda mengambil berita dari dia. Tidak perlu anda kemudian kroscek karena dia adalah anda percayai, barakallahufiik.

Sekali lagi, tentang permasalahan tabayyun, mencari tahu tentang sebuah berita. Itu sudah disebutkan konsepnya di dalam Al Qur'an Al Karim, saya ulangi lagi, Allah Jalla Wa 'Alla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
"Wahai orang-orang yang beriman, kalau datang orang fasik membawa berita dan informasi, maka lakukanlah tabayyun" (QS Al-Hujuraat: 6)

Apalagi informasi terkait kehormatan seseorang, maka lakukanlah pencaritahuan informasi, pencaritahuan berita kebenarannya. Tetapi ayat ini juga menjelaskan, kalau yang datang itu adalah orang yang tsiqah, orang yang terpercaya, tidak pernah anda menemukan dia berdusta di dalam hidupnya, malah dia membimbing engkau, malah dia mengarahkan engkau, maka barakallahufiik, salah anda kalau mempraktekkan ayat ini kepada orang yang memang benar.

"Benar dia pernah melakukan..., dia pernah berucap..., dia melakukan kesalahan..."

"Ana mau tabayyun sama dia, ana tidak percaya sama ustadz ini..."

Ini salah! Sikap yang salah dan keliru! Masa mau tabayyun, kroscek kepada orang yang bersalah? Itu salah! Tidak mungkin dia akan mengatakan:

"Iya benar, saya itu salah"

Barakallahufiik, kecuali kalau dia ingin bertaubat kepada Allah Jalla Subhanahu Wa Ta'ala.

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.