Header Ads

Hukum menonton TV Rodja

Tanya:
(Allahul musta'an) Apa hukum menonton TV Rodja?

Jawab:
Oleh Al Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah

Kalau antum masukkan tv ke rumah, kemudian memutar channel radio rodja, seorang ustadz berceramah. Kemudian di rumah antum ada istri, istri antum. Istri antum melihat juga sang ustadz berceramah. Kalau seandainya istri kita tertarik kepad ustadz itu, bagaimana?

"Lho masa ustadz, wong ini ceramah agama?"

Fitnah itu datangnya kepada siapa saja. Koq bisa? Istri kita melihat pria yang bukan mahramnya, sementara Allah Subhanahu wata'ala mengatakan:

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ
"Katakan (wahai Muhammad) kepada kaum mukminat (wanita-wanita mukminah) agar mereka menundukkan pandangannya (dari pria yang bukan mahramnya)" (QS An-Nur: 31)

Apalagi sekrang masya Allah dalam tv-tv itu, ustadznya pun belajar akting sekarang. Nah ini ya ikhwan, hati-hati. Kemungkaran itu kadang-kadang tidak datang seketika. Penyimpangan tidak datang seketika, tetapi bertahap. Sebagaimana syaithan itu Allah katakan:

وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
"Jangan kalian mengikuti jejak-jejak langkah syaithan, perangkap-perangkap syaithan" (QS Al-Baqarah: 168)

Karena syaithan itu memang bertahap. Saya mendengar dari beberapa ikhwan yang berhasil mendownload. Jadi ustadznya itu belajar akting sekarang. Bagaimana berceramah di sebuah mobil. Buka mobil, lalu bicara. Tidak mungkin ustadz lulusan pondok pesantren bisa seperti itu. Mesti ada yang mengajari. Kemudian di mobil, sambil berjalan, bagaimana dia berceramah di sebuah mobil. Kemudian ada lagi seorang ustadz sambil mencium bunga.

Jadi subhanallah, nanti entah setahun, dua tahun kedepan apa yang akan terjadi? Tiga, empat tahun kedepan, antum kira kemungkaran-kemungkaran besar itu datang sekonyong-konyong begitu tiba-tiba menjadi besar? Tidak, bermula sedikit demi sedikit, sedikit demi sedikit, terus berlanjut. Allahul musta'an, Allahul musta'an.

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.