Header Ads

Apakah dosa syirik akan diampuni Allah jika bertaubat sebelum meninggal

Tanya:
Apakah dosa syirik akan diampuni Allah jika bertaubat sebelum meninggal?

Jawab:
Oleh Al Ustadz Abdul Haq Balikpapan hafizhahullah

Iya, jadi apabila seorang bertaubat kepada Allah Subhanahu Wata'ala dengan memenuhi kriteria dengan syarat-syarat diterimanya taubat, maka insya Allahu Ta'ala diterima sebesar apapun dosanya.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. (QS Az-Zumar: 53)

Allah itu maha pengampun, apabila seorang ingin bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha yang memiliki persyaratan diterimanya taubat. Yang pertama apa? Ikhlas, ini modal utama, ikhlas meninggalkan kesyirikan. Bukan karena orderan sudah kurang, bukan karena sudah bosen dengan kesyirikan. Tapi betul-betul tulus, menyesali perbuatannya. Ingin taat kepada Allah, mengganti kemaksiatannya dengan ketaatan kepada Allah, ikhlas, dia niatkan ibadah.

Yang kedua, an nadm, dia harus ada sifat, sikap penyesalan, nyesal. Yang ketiga adalah al iqla', meninggalkan kemaksiatan. Jangan melakukan praktek syirik, amalan kesyirikan. Yang keempat bertekad untuk tidak mengulangi lagi. Ini syarat-syarat diterimanya taubat. Demikian pula bertaubat di waktu masih diterimanya taubat, yaitu sebelum meninggal.

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
Allah Jalla Wa 'Ala masih saja akan menerima taubat seorang hamba selama ruh belum sampai kepada kerongkongan (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dihasankan Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Jami’ no. 1903)

Sehingga kalau misalkan awalnya dia kafir, musyrik, ingin taubat, laa bas. Bertaubat dengan taubatan nasuha. Adapun makna dari firman Allah Subhanahu Wata'ala:

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء
"Sesungguhnya Allah itu tidak akan mengampuni dosa kesyirikan, dan mengampuni dosa dibawah kesyirikan" (QS An-Nisa: 48)

Maka maksudnya disini yaitu ketika seorang belum ataupun meninggal dalam keadaan belum bertaubat kepada Allah dari kesyirikannya. Tidak akan diampuni dosanya sampai dia bertaubat kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Wallahu ta'ala a'lamu bishawab.

Download Audio disini
Diberdayakan oleh Blogger.