Hukum berteman dengan orang fasiq
TANYA JAWAB DAURAH BALIKPAPAN
Tanya:
Apa hukumnya berteman dengan orang fasiq?
Jawab:
Oleh Ustadz Muhammad As Sewed hafizhahullah
Ikhwani fiddin a'azakumullah, berteman dengan orang baik. Jangan dengan orang fasiq, koq masih ditanyakan? Tetapi kalau dibandingkan dengan ahlul bid'ah, lebih ringan orang fasiq. Ikhwani fiddin a'azakumullah, kata seorang ulama:
Aku melihat anakku bersama orang fasiq, lebih aku sukai daripada dia duduk bersama ahlul bid'ah
Sa’id bin Jubair rahimahullah berkata, "Sungguh aku bergaul dengan anakku sebagai seorang fasiq, jahat, tapi sunni lebih aku sukai daripada aku bergaul dengannya sebagai seorang ahli ibadah tapi mubtadi".
Yunus bin Ubaid pernah melihat anak lelakinya keluar dari majlis salah seorang ahli bid'ah maka ia berkata kepadanya: "Wahai anakku, dari manakah engkau datang?" Ia menjawab: "Dari si Fulan." Ia berkata: "Wahai anakku, seandainya aku melihatmu keluar dari rumah seorang waria (banci) lebih aku senangi daripada aku melihatmu keluar dari rumah si Fulan. Dan jikalau anda bertemu dengan Rabbmu dalam keadaan berzina lagi fasiq, atau mencuri lagi berkhianat lebih aku cintai daripada engkau bertemu dengan Rabbmu dengan membawa pendapat si Fulan dan si Fulan."
Ini bukan berarti disuruh untuk berteman dengan orang fasiq, tidak ada sama sekali yang memahami begitu. Tidak ada seorang yang berakal memahami:
"O, kalau begitu kita harus berteman dengan orang fasiq"
Itu hanya tuduhan dari hizbiyyin bahwa ahlussunnah itu membolehkan berkawan dengan orang fasiq. Karena mendengar kalimat-kalimat tadi, duduk bersama orang fasiq lebih aku sukai daripada duduk dengan ahlul bid'ah.
Ikhwani fiddin a'azakumullah, tetapi kalau kita berbicara tentang teman, subhanallah. Bahkan, bahkan, bahkan, teman-teman yang kita ada sekarang saja disuruh dipilih. Disebutkan oleh Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah, bahwa sekarang ini yang ada kenalan (معارفه) adapun teman yang hakiki sudah mansukh, sudah tidak ada, na'am. Mengerikan sekali kan? Berarti yang ada sekarang, tidak bisa jadi teman benar-benar? Sudah hampir tidak ada, teman yang sesungguhnya. Maka jadikan mereka hanya kenalanmu.
Ikhwani fiddin a'azakumullah, ini tentunya lepas dari apa yang rajih dan sebagainya. Tetapi ini menunjukkan kalau berteman harus betul-betul memilih teman-teman yang baik, yang shaleh, mu'min, dzaki, sunni, salafy. Yang benar-benar dia betul-betul cinta Allah dan rasulNya. Yang betul-betul menjaga persahabatan, menjaga persaudaraan. Bukan yang di depan kita ketawa-ketawa, di belakang menceritakan kejelekan kita, ikhwani fiddin a'azakumullah.
Download Audio disini