Bagaimana keyakinan Zakir Naik
Tanya:
Ikhwani fiddin a'azakumullah, bagaimana dengan keyakinan Zakir Naik?
Jawab:
Oleh Al Ustadz Muhammad As Sewed hafizhahullah
Sudah saya katakan tadi, sudah saya singgung. Banyak ucapan-ucapan yang mengerikan dari dia. Ya mungkin karena dia terlalu banyak debat, tidak sunnah, tidak baik. Seringkali dia mendapatkan syubhat dari mereka (lawan debatnya, -red), yang akhirnya masuk syubhatnya. Kemudian di kesempatan lain, keluar kalimat itu.
"Saya lebih kristen daripada kalian" katanya. Lebih kristen? Yang mana?
"Kristen itu kan pengikut nabi Isa"
Ikhwani fiddin a'azakumullah, mereka meyakini kristen itu yang mengatakan bahwa Isa adalah anak Tuhan. Bahasa-bahasa yang mengerikan, na'am.
Mengucapkan kalimat yang tadi, yang disebutkan bahwa:
"Aku bisa menyebutkan seratus bahkan seribu perkara yang Allah tidak bisa, kita bisa. Atau yang Allah tidak bisa"
Disebutkan kepada syaikh Shaleh Al Fauzan, kebetulan pensyarah kitab kita:
"Bagaimana ada orang yang mengatakan begini-begini?"
"Hadzihi riddah (ini kemurtadan)" kata dia.
Mengatakan bahwa Allah tidak kuasa, murtad dia. Ikhwani fiddin a'azakumullah, berapa ayat dalam Al Qur'an yang menyatakan bahwa Allah 'ala kulli syai'in qadir? Berapa kalimat? Berapa ayat? Berkali-kali, atas segala sesuatu maha kuasa, atas segala sesuatu maha kuasa.
Dan itu, barakallaahufiikum bisa kita pahami yang dimaksud adalah seperti apa yang diucapkan oleh para filosof, para filsafat.
"Bahwa Allah tidak bisa menciptakan yang lebih besar dari diriNya, kalau Dia menciptakan yang lebih besar dari diriNya, berarti Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak satu-satunya yang maha besar"
Lihat ikhwani fiddin a'azakumullah, ilmul kalam, ilmu mantiq. Barakallaahufiikum, maka jawab dengan tegas
"Allah bisa kalau Allah mau" selesai.
"Ya berarti ada yang lebih besar dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kalau Allah bisa?"
"Ya berarti ada?"
"Tidak ada, karena Allah tidak mau"
"Berarti ada yang lebih besar dari Allah"
"Tidak ada, karena Allah tidak menciptakan"
Jangan mau kamu terbawa dengan filsafat mereka. Apalagi biasanya yang disebutkan? Masalah kita punya anak, Allah tidak punya anak. Ila akhirihi, kalimat-kalimat yang na'udzubillahi min dzalik, kalimat filsafat.
Allah kalau mau, Allah bisa berbuat apapun sekehendaknya. Dan itu keyakinan yang harus kita imani dengan yakin. Siapa yang ragu-ragu kafir. Allah 'ala kulli syai'in qadir, ada kecualian? Tidak ada, 'ala kulli syai'in, Allah atas segala sesuatu maha kuasa, maha bisa.
Tetapi apakah semua yang Allah bisa, Allah maukan? Allah bisa menyiksa para nabi. Bisa apa tidak bisa? Bisa, tapi Allah tidak mau menyiksa mereka, bagaimana? Dan Allah katakan:
"Aku tidak akan menyiksa hamba-hambaKu yang shaleh"
Bukan tidak bisa, (tapi, -red) tidak mau. Bedakan keduanya! Sampai berani menyatakan "Aku bisa menyebutkan seratus perkara yang Allah tidak bisa"
Astaghfirullaah, astaghfirullaah. Dan masih banyak lagi sesungguhnya perkara-perkara yang sejenis itu. Entah karena salah asuhan atau salah bacaan. Karena sesungguhnya dia adalah dokter, bukan ulama. Dokter kesehatan, dokter periksa, dokter umum, na'am shahih dokter umum.
Download Audio disini
Ikhwani fiddin a'azakumullah, bagaimana dengan keyakinan Zakir Naik?
Jawab:
Oleh Al Ustadz Muhammad As Sewed hafizhahullah
Sudah saya katakan tadi, sudah saya singgung. Banyak ucapan-ucapan yang mengerikan dari dia. Ya mungkin karena dia terlalu banyak debat, tidak sunnah, tidak baik. Seringkali dia mendapatkan syubhat dari mereka (lawan debatnya, -red), yang akhirnya masuk syubhatnya. Kemudian di kesempatan lain, keluar kalimat itu.
"Saya lebih kristen daripada kalian" katanya. Lebih kristen? Yang mana?
"Kristen itu kan pengikut nabi Isa"
Ikhwani fiddin a'azakumullah, mereka meyakini kristen itu yang mengatakan bahwa Isa adalah anak Tuhan. Bahasa-bahasa yang mengerikan, na'am.
Mengucapkan kalimat yang tadi, yang disebutkan bahwa:
"Aku bisa menyebutkan seratus bahkan seribu perkara yang Allah tidak bisa, kita bisa. Atau yang Allah tidak bisa"
Disebutkan kepada syaikh Shaleh Al Fauzan, kebetulan pensyarah kitab kita:
"Bagaimana ada orang yang mengatakan begini-begini?"
"Hadzihi riddah (ini kemurtadan)" kata dia.
Mengatakan bahwa Allah tidak kuasa, murtad dia. Ikhwani fiddin a'azakumullah, berapa ayat dalam Al Qur'an yang menyatakan bahwa Allah 'ala kulli syai'in qadir? Berapa kalimat? Berapa ayat? Berkali-kali, atas segala sesuatu maha kuasa, atas segala sesuatu maha kuasa.
Dan itu, barakallaahufiikum bisa kita pahami yang dimaksud adalah seperti apa yang diucapkan oleh para filosof, para filsafat.
"Bahwa Allah tidak bisa menciptakan yang lebih besar dari diriNya, kalau Dia menciptakan yang lebih besar dari diriNya, berarti Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak satu-satunya yang maha besar"
Lihat ikhwani fiddin a'azakumullah, ilmul kalam, ilmu mantiq. Barakallaahufiikum, maka jawab dengan tegas
"Allah bisa kalau Allah mau" selesai.
"Ya berarti ada yang lebih besar dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kalau Allah bisa?"
"Ya berarti ada?"
"Tidak ada, karena Allah tidak mau"
"Berarti ada yang lebih besar dari Allah"
"Tidak ada, karena Allah tidak menciptakan"
Jangan mau kamu terbawa dengan filsafat mereka. Apalagi biasanya yang disebutkan? Masalah kita punya anak, Allah tidak punya anak. Ila akhirihi, kalimat-kalimat yang na'udzubillahi min dzalik, kalimat filsafat.
Allah kalau mau, Allah bisa berbuat apapun sekehendaknya. Dan itu keyakinan yang harus kita imani dengan yakin. Siapa yang ragu-ragu kafir. Allah 'ala kulli syai'in qadir, ada kecualian? Tidak ada, 'ala kulli syai'in, Allah atas segala sesuatu maha kuasa, maha bisa.
Tetapi apakah semua yang Allah bisa, Allah maukan? Allah bisa menyiksa para nabi. Bisa apa tidak bisa? Bisa, tapi Allah tidak mau menyiksa mereka, bagaimana? Dan Allah katakan:
"Aku tidak akan menyiksa hamba-hambaKu yang shaleh"
وَأَنَّ اللّهَ لَيْسَ بِظَلاَّمٍ لِّلْعَبِيدِ
"Aku tidak akan dholim kepada hamba-hambaKu" (QS Al-'Imran: 182)Bukan tidak bisa, (tapi, -red) tidak mau. Bedakan keduanya! Sampai berani menyatakan "Aku bisa menyebutkan seratus perkara yang Allah tidak bisa"
Astaghfirullaah, astaghfirullaah. Dan masih banyak lagi sesungguhnya perkara-perkara yang sejenis itu. Entah karena salah asuhan atau salah bacaan. Karena sesungguhnya dia adalah dokter, bukan ulama. Dokter kesehatan, dokter periksa, dokter umum, na'am shahih dokter umum.
Download Audio disini