Apakah sebaiknya kita tidak mengenalkan hp kepada anak
Tanya:
Apakah sebaiknya kita tidak mengenalkan hp kepada anak-anak kita?
Jawab:
Oleh Al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
Kalau tidak mengenalkan sama sekali, anak juga nanti akan kenal dari teman-temannya. Keluar dari masjid saja sudah lihat hp.
"Itu yang di atas sound system, yang di atas rekaman itu apa?"
Anak juga melihat. Jadi jangan kemudian kita bersikap terlalu ekstrim. Ya kita sesuai dengan kenyataan, hp itu ada. Tapi kita juga jelaskan bahayanya.
"Kenapa abah melarang kamu tidak boleh membeli hp? Tidak boleh pegang hp? Abah punya alasan"
Kan begitu? Harus dijelaskan kepada anak.
"Abah punya alasan. Apa alasannya? Kamu kemarin pinjam hp temenmu saja, rusak. Berarti kamu belum bisa menjaga barang. Nanti dibelikan hp yang canggih, yang mahal, rusak?"
Ini alasan pertama. Kemampuan dia untuk menjaga barang itu sendiri belum ada. Apalagi kemampuan untuk menjaga diri dari muatan-muatan yang ada di dalam handphone tersebut. Entah melalui media sosialnya, itu belum bisa menjaga diri. Hal yang demikian harus dijelaskan kepada anak kita.
"Kenapa abah belum bisa percaya kepada kamu. Insya Allah nanti kalau kamu sudah dewasa, kamu sudah punya ilmu, kamu bisa mengendalikan diri, kamu tidak diatur oleh hp ini, tapi kamu yang mengatur hp ini, mau hp yang mahal, yang canggih, dibelikan"
Begitu! Tapi dengan syarat, semua perangkat teknologi itu digunakan secara bertanggung jawab. Bahwasannya kelak (menggunakan, -red) perangkat ini akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka harus penuh kehati-hatian. Harus digunakan sesuai dengan syariat, benar-benar memberikan manfaat. Harus seperti ini ditanamkan nilai kepada anak kita.
Download Audio disini
Apakah sebaiknya kita tidak mengenalkan hp kepada anak-anak kita?
Jawab:
Oleh Al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
Kalau tidak mengenalkan sama sekali, anak juga nanti akan kenal dari teman-temannya. Keluar dari masjid saja sudah lihat hp.
"Itu yang di atas sound system, yang di atas rekaman itu apa?"
Anak juga melihat. Jadi jangan kemudian kita bersikap terlalu ekstrim. Ya kita sesuai dengan kenyataan, hp itu ada. Tapi kita juga jelaskan bahayanya.
"Kenapa abah melarang kamu tidak boleh membeli hp? Tidak boleh pegang hp? Abah punya alasan"
Kan begitu? Harus dijelaskan kepada anak.
"Abah punya alasan. Apa alasannya? Kamu kemarin pinjam hp temenmu saja, rusak. Berarti kamu belum bisa menjaga barang. Nanti dibelikan hp yang canggih, yang mahal, rusak?"
Ini alasan pertama. Kemampuan dia untuk menjaga barang itu sendiri belum ada. Apalagi kemampuan untuk menjaga diri dari muatan-muatan yang ada di dalam handphone tersebut. Entah melalui media sosialnya, itu belum bisa menjaga diri. Hal yang demikian harus dijelaskan kepada anak kita.
"Kenapa abah belum bisa percaya kepada kamu. Insya Allah nanti kalau kamu sudah dewasa, kamu sudah punya ilmu, kamu bisa mengendalikan diri, kamu tidak diatur oleh hp ini, tapi kamu yang mengatur hp ini, mau hp yang mahal, yang canggih, dibelikan"
Begitu! Tapi dengan syarat, semua perangkat teknologi itu digunakan secara bertanggung jawab. Bahwasannya kelak (menggunakan, -red) perangkat ini akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka harus penuh kehati-hatian. Harus digunakan sesuai dengan syariat, benar-benar memberikan manfaat. Harus seperti ini ditanamkan nilai kepada anak kita.
Download Audio disini